Ketika sayup-sayup sepi menyusup
Memenuhi relung yang dalam
Yang tererlukis pada temaramnya malam
Hujan masih saja setia
Pada rindu tanah untuk basah
Ketika itulah kesadaran terukir
Mengingatkan kepedihan karena terusir
Langkahku sudah tertatih
Terlantar di tepian, pada buih yang tak punya kekuatan
Tapi aku masih enggan rebah
Hanya karena cintanya pada seorang perempuan
Hujan masih ada
Ketika aku mencoba baca kisahnya
Dari cerita-cerita kekaguman
Yang memancarkan rindunya pada seorang perempuan
Ah,
Dalam kesenyapan itu
Yang kulihat hanya perempuan itu
Padahal tidurku disampingmu
Ah,
Aku mulai ragu, seiring reda hujan
Apakah dia akan kulepaskan?
Dingin mulai merayapi malam
Pada sisa-sisa asa yang masih saja kucoba rangkai
Padahal lama sudah ia terurai
Lalu,
Pada ragu itulah aku menantang
Untuk sebuah keterbukaan
Atau semuanya bubar saja
Atau semuanya punah saja
Aku yakin, aku bisa
Pergilah, aku tak kan mengantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar